Deandre Ayton Terpukau Dengan Performa Lebron. Deandre Ayton, center anyar Los Angeles Lakers, tak henti-hentinya memuji performa epik LeBron James dalam kemenangan dramatis 112-108 atas Philadelphia 76ers di Xfinity Mobile Arena, Minggu malam (7 Desember 2025). James, yang baru saja kembali dari absen dua laga akibat sciatica, meledak dengan 29 poin—12 di antaranya di kuarter keempat—untuk selamatkan tim dari kekalahan. Ayton, yang berkontribusi sempurna 14 poin dari 7/7 tembakan plus 12 rebound, sebut momen itu “seperti nonton film” dan “GOAT moment” yang bikin ia berhenti rayakan gol sendiri demi saksikan legenda beraksi. Di usia 40 tahun, James yang sempat dicap “washed” setelah cuma 18 poin di dua laga sebelumnya, bangkit seperti pahlawan sinema. Kemenangan ini jadi yang ketiga beruntun bagi Lakers, angkat mereka ke posisi delapan Barat, sementara Ayton rasakan euforia pertama sebagai rekan setim James. INFO TOGEL
Performa Vintage LeBron James: Deandre Ayton Terpukau Dengan Performa Lebron
LeBron James tampil seperti versi terbaik dirinya di Wells Fargo Center, Philadelphia, yang mungkin jadi penampilan terakhirnya di sana. Mulai lambat dengan cuma 17 poin di tiga kuarter, ia ambil alih kuarter pamungkas: 12 poin dari 5/6 tembakan, termasuk dagger three-pointer atas Quentin Grimes di 27,4 detik terakhir. James gabungkan 8 rebound, 6 assist, dan 2 steal, dengan shooting 11/16 keseluruhan. Ia pakai sepatu LeBron 21 “The World is Your Oyster” untuk sesi clutch, campur silencer celebration dengan crowning the king pose yang bikin fans tuan rumah hening. Pelatih JJ Redick puji, “LeBron fit seperti bisa main lebih banyak menit,” meski tim sudah unggul. James sendiri bilang, “Kaki saya terasa enak malam ini,” sambil ingatkan usianya yang hampir 41 bulan depan. Performa ini selamatkan Luka Doncic yang struggle shooting dan Austin Reaves yang off-night, bukti James tetap kapten saat dibutuhkan.
Reaksi Deandre Ayton yang Terpukau: Deandre Ayton Terpukau Dengan Performa Lebron
Deandre Ayton, yang pindah ke Lakers musim panas lalu dari tim Barat lain, rasakan getar berbeda sebagai rekan setim. “Rasanya seperti nonton film. Saya lagi di dalam film,” katanya pasca-laga via Spectrum SportsNet, sambil tertawa. Ia cerita berhenti rayakan basketnya sendiri demi jangan lewatkan aksi James: “Dia punya momennya, fans rasain, dia biarin meresap, dan fans suka. Saya juga suka banget, sampai berhenti celebrate.” Ayton sebut ini “GOAT moment” pertama yang ia saksikan dekat, kontras dengan debut James musim ini lawan Jazz di mana ia kagum passing vision. Dengan 31 menit main dan zero turnover, Ayton bantu pantau Joel Embiid yang mandul 4/21 tembakan (16 poin), tapi sorotannya tetap James. “Seseorang di tahap karirnya seharusnya nggak bisa kayak gini lagi, tapi LeBron ubah standar,” tambahnya, tunjukkan kekaguman total.
Dampak pada Tim Lakers
Kemenangan ini beri napas segar bagi Lakers yang sempat goyah: kalah telak dari Celtics Jumat lalu, dan dua dari tiga laga sebelumnya. James dan Doncic (31 poin, 15 rebound, 11 assist triple-double) jadi duo maut, sementara Ayton kuasai interior untuk batasi Embiid. Redick soroti pertahanan Ayton: “Dia bantu tim bertahan tanpa turnover.” Tim kini naik ke delapan Barat, dengan jadwal NBA Cup quarter-final lawan Spurs Rabu nanti. Bagi Ayton, yang comeback dari cedera dan kritik, ini momentum: ia sebut pendekatannya “lakuin apa yang harus dilakukan” untuk menang. James, yang absen awal musim karena sciatica, kini rata-rata 14 poin musim ini naik tajam. Euforia ini bangun chemistry, terutama Ayton yang sebut mentor junior seperti VJ Edgecombe—rekan timnas Bahama—di laga yang sama.
Kesimpulan
Deandre Ayton terpukau oleh performa LeBron James yang seperti film blockbuster, jadi cerita manis di tengah perjuangan Lakers musim ini. Dari 29 poin clutch hingga “GOAT moment” yang bikin Ayton terhenti rayakan, James bukti umur cuma angka di NBA. Bagi Ayton, ini inspirasi comeback; bagi tim, momentum untuk kejar playoff. Dengan kemenangan ketiga beruntun, Lakers siap lanjutkan cerita heroik—dan siapa tahu, akhir musim nanti jadi sekuel yang lebih epik. James tetap raja, Ayton jadi saksi setia, dan NBA dapat hiburan tak ternilai.