Kenapa Paul George Tidak Ingin Bergabung Bersama Hornets

kenapa-paul-george-tidak-ingin-bergabung-bersama-hornets

Kenapa Paul George Tidak Ingin Bergabung Bersama Hornets. Paul George, bintang Philadelphia 76ers dan salah satu pemain NBA papan atas, baru-baru ini menghebohkan dunia basket dengan pernyataannya bahwa ia tidak akan pernah mempertimbangkan bergabung dengan Charlotte Hornets jika menjadi free agent. Dalam episode terbaru podcastnya, George dengan tegas menyatakan bahwa Hornets tidak memiliki budaya kemenangan, dan bergabung dengan mereka akan mengakhiri kariernya. Pernyataan ini memicu reaksi dari penggemar dan pengamat, terutama karena Hornets sedang berusaha membangun kembali tim di sekitar LaMelo Ball. Apa alasan di balik penolakan keras George, dan bagaimana dampaknya bagi Hornets? Artikel ini mengulas faktor-faktor yang membuat George enggan bergabung dengan Hornets dan situasi tim tersebut pada 2025.

Pernyataan Kontroversial Paul George

Dalam diskusi dengan mantan pemain Hornets, Baron Davis, di podcastnya, Paul George secara terbuka mengungkapkan pandangannya tentang Charlotte Hornets. “Jika saya menjadi free agent, saya tidak akan memilih Charlotte karena tidak ada budaya kemenangan di sana. Kota Charlotte luar biasa, saya bisa membayangkan tinggal di sana, tapi dari sisi basket, karier saya akan tamat jika saya pergi ke sana,” ujar George. Pernyataan ini mencerminkan pandangan banyak pemain NBA tentang Hornets sebagai tim yang sulit menarik talenta papan atas. George, dengan sembilan kali seleksi All-Star dan pengalaman di tim kompetitif seperti Indiana Pacers dan Los Angeles Clippers, jelas mengutamakan peluang meraih gelar di sisa kariernya.

Pada usia 35 tahun, George berada di tahap karier di mana setiap keputusan transfer sangat krusial. Setelah menandatangani kontrak empat tahun senilai $212 juta dengan Philadelphia 76ers pada 2024, ia menghadapi musim yang sulit akibat cedera dan performa menurun, hanya mencatatkan 16,2 poin per game dalam 41 pertandingan. Meski begitu, ia tetap melihat Hornets sebagai destinasi yang jauh lebih buruk dibandingkan situasinya di Philadelphia.

Sejarah dan Tantangan Hornets

Charlotte Hornets memang memiliki catatan buruk dalam hal kesuksesan kompetitif. Sejak bergabung dengan NBA pada 1988, tim ini hanya mencatatkan 10 penampilan playoff dan belum pernah melaju melewati babak kedua. Dua musim terakhir, 2023/2024 dan 2024/2025, masing-masing berakhir dengan rekor 21-61 dan 19-63, menempatkan mereka di dasar klasemen Wilayah Timur. Kurangnya budaya kemenangan ini diperparah oleh ketidakstabilan manajemen dan pergantian pelatih, dengan Charles Lee menjadi pelatih kepala terbaru pada 2024.

Meskipun memiliki talenta muda seperti LaMelo Ball, Brandon Miller, dan rookie Kon Knueppel, Hornets masih kesulitan membangun identitas tim yang solid. Menurut Baron Davis, Hornets membutuhkan veteran berpengalaman untuk menstabilkan skuad dan membantu Ball menjadi pemimpin sejati. Namun, reputasi buruk Hornets, yang diperkuat oleh peringkat terakhir dalam polling anonim pemain oleh The Athletic, membuat mereka sulit menarik bintang seperti George. Hal ini menciptakan siklus negatif: tanpa pemain bintang, sulit membangun budaya kemenangan, dan tanpa budaya kemenangan, sulit menarik pemain bintang.

Perspektif Paul George: Kenapa Paul George Tidak Ingin Bergabung Bersama Hornets

Bagi George, keputusan untuk menghindari Hornets bukan hanya soal rekor buruk, tetapi juga tentang lingkungan yang mendukung ambisinya untuk memenangkan gelar NBA. Setelah gagal mencapai final konferensi bersama Clippers dan menghadapi musim mengecewakan di Philadelphia, George tidak ingin mengambil risiko dengan bergabung ke tim yang sedang dalam fase pembangunan kembali. Ia lebih memilih tim dengan sejarah sukses atau potensi juara, meskipun situasinya di 76ers juga tidak ideal dengan rekor 24-58 musim lalu dan masalah cedera Joel Embiid.

George juga menyoroti pentingnya budaya tim, yang menurutnya absen di Charlotte. Kepemimpinan LaMelo Ball dan Miles Bridges dipertanyakan, sementara cedera berulang pemain seperti Ball dan Grant Williams menghambat konsistensi tim. George, yang pernah bermain untuk tim dengan budaya kuat seperti Pacers di bawah Larry Bird, jelas mencari lingkungan yang serupa untuk mengakhiri kariernya dengan trofi.

Harapan untuk Hornets: Kenapa Paul George Tidak Ingin Bergabung Bersama Hornets

Meski mendapat kritik tajam, Hornets memiliki peluang untuk membalikkan persepsi negatif. Tim seperti Oklahoma City Thunder dan Indiana Pacers membuktikan bahwa pasar kecil bisa sukses dengan draft cerdas, kepemimpinan kuat, dan pengembangan pemain. Kembalinya Ball dan Miller dalam kondisi sehat, ditambah potensi Knueppel, dapat menjadi fondasi untuk masa depan. Namun, Hornets perlu menarik veteran berkualitas untuk mendampingi pemain muda mereka, sesuatu yang sulit dilakukan dengan reputasi saat ini.

Penutup: Kenapa Paul George Tidak Ingin Bergabung Bersama Hornets

Pernyataan Paul George tentang Charlotte Hornets mencerminkan tantangan besar yang dihadapi tim ini dalam menarik talenta papan atas. Dengan sejarah panjang tanpa kesuksesan signifikan dan kurangnya budaya kemenangan, Hornets dipandang sebagai destinasi yang tidak menarik bagi bintang seperti George, yang mengutamakan peluang juara di sisa kariernya. Meski kota Charlotte mendapat pujian, reputasi buruk franchise menjadi penghalang utama. Bagi Hornets, perubahan membutuhkan waktu, kepemimpinan yang kuat dari LaMelo Ball, dan strategi manajemen yang lebih baik. Akankah Hornets mampu membangun budaya kemenangan dan mengubah persepsi pemain seperti George? Musim 2025/2026 akan menjadi langkah awal untuk menjawab pertanyaan tersebut.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *