Jaylen Brown Akan Menjadi Senjata Utama Celtics. Jaylen Brown siap jadi senjata utama Boston Celtics di musim NBA 2025/26, terutama setelah Jayson Tatum absen panjang karena cedera Achilles yang dideritanya sejak akhir musim lalu. Forward berusia 29 tahun itu, yang baru raih gelar MVP Finals tahun lalu, kini ambil alih peran sebagai pemimpin serangan—dari scorer utama sampai playmaker di sistem Joe Mazzulla. Dengan kontrak supermax 304 juta dolar yang diteken musim panas 2024, Brown tak lagi sekadar sidekick Tatum; ia head of the snake di offense, seperti prediksi analis. Training camp di Auerbach Center baru selesai, dan Brown sudah tunjukkan leadership dengan bawa pemain muda bonding off-court. Celtics, juara bertahan yang finis runner-up musim lalu, kini joint top East dengan 0-0, tapi tanpa Tatum, Brown jadi kunci adaptasi. Ini bukan beban, tapi peluang besar—Brown bilang di media day, “Saya siap pimpin tim ini ke level baru.” Di tengah jadwal padat yang mulai Oktober ini lawan Knicks, Brown bisa ulangi ledakan 29 poin per game saat Tatum absen dulu. MAKNA LAGU
Peran Ekspansif Brown di Sistem Offense Mazzulla: Jaylen Brown Akan Menjadi Senjata Utama Celtics
Tanpa Tatum, sistem offense Celtics bergeser total ke Brown sebagai focal point. Mazzulla, pelatih yang filosofinya andalkan transisi cepat dan half-court creation, desain ulang playbook: Brown tak lagi off-ball screener, tapi primary handler dengan ball di tangan lebih sering. Di pramusim, ia rata 25 poin, 6 rebound, dan 4 assist per laga—naik dari musim lalu 23-5-3. Ini mirip peran Kevin Durant di Suns pasca-Booker cedera: Brown manfaatkan ukuran 6’7″ dan kecepatan untuk isolasi, pick-and-roll dengan Kristaps Porzingis, atau drive ke rim yang bikin pertahanan lawan collapse.
Alasan utama? Brown punya efisiensi tinggi: true shooting 60 persen musim lalu, tertinggi di tim, dan ia bisa ciptakan ruang untuk Derrick White atau Payton Pritchard. Di training camp, Mazzulla bilang, “Jaylen harus ekspansif—bukan cuma scorer, tapi leader di lapangan.” Tanpa Tatum yang lambat di half-court, Celtics tailor sistem sekitar Brown: lebih banyak motion offense, di mana ia potong dari wing atau post-up lawan kecil. Ini bukti adaptasi cepat; di 19 laga akhir musim lalu tanpa Tatum, Brown rata 29 poin, termasuk 40 poin lawan Heat di playoff. Lawan Knicks pembuka, Brown diprediksi 30+ poin, karena Tom Thibodeau suka double-team, tapi Brown pintar pass out. Peran ini tak cuma offense; ia juga anchor defense di wing, dengan steal 1,2 per game musim lalu—potensi DPOY jika konsisten.
Ledakan Performa Brown dan Offseason Sibuknya: Jaylen Brown Akan Menjadi Senjata Utama Celtics
Offseason Brown penuh aktivitas, yang bikin ia siap ledakan musim ini. Setelah MVP Finals—di mana ia rata 20 poin, 5 rebound, dan defense lockdown lawan Luka Doncic—ia fokus recovery dan skill upgrade. Ia ikut USA Select Team lawan Timnas AS, di mana coach Steve Kerr puji visinya: “Jaylen seperti veteran, tapi lapar.” Plus, ia bangun leadership: di camp, Brown inisiatif bawa pemain seperti Jordan Walsh dan Baylor Scheierman dinner off-court, bangun chemistry skuad muda yang tambah Al Horford pensiun dan Porzingis rawan cedera.
Potensi ledakannya? Brown sudah All-Star tiga kali, All-NBA Second Team, dan MVP—tapi musim ini bisa All-NBA First. Analis prediksi 28 poin, 6 rebound, 4 assist, dengan 50/40/90 shooting split. Ini naik dari musim lalu, karena tanpa Tatum, ia dapat 20+ usage rate—cukup untuk MVP kandidat jika Celtics top East. Di pramusim lawan 76ers, ia cetak 32 poin dengan 5 assist, tunjukkan passing baru yang dipelajari dari offseason workout di LA. Brown bilang, “Saya belajar dari kesalahan—musim lalu terlalu bergantung Tatum, kini saya siap shoulder load.” Ini juga motivasi pribadi: setelah kontroversi All-Star snub 2024, Brown lapar bukti. Celtics butuh ini; tanpa depth di forward, Brown harus cover Jrue Holiday di guard dan White di backcourt.
Dukungan Tim dan Prediksi Kesuksesan Celtics
Skuad Celtics beri pondasi kuat bagi Brown jadi senjata utama. Porzingis, meski rawan cedera, beri spacing dengan 40 persen three-point; White dan Pritchard tambah defense perimeter, biarkan Brown fokus offense. Mazzulla rotasi cerdas: bench Brown 25 menit per laga untuk jaga stamina, mirip load management Durant. Di East, rival seperti Knicks (Brunson) atau Bucks (Giannis) kuat, tapi Brown unggul di playoff clutch—ia rata 24 poin di Finals, termasuk game-winner lawan Mavs.
Prediksi? Celtics favorit juara lagi, dengan Brown sebagai kunci: ESPN beri peluang 25 persen repeat, dan Brown kandidat All-NBA First. Jika ia capai 30 poin rata-rata seperti dulu tanpa Tatum, tim bisa 60 kemenangan. Tapi tantangan ada: chemistry baru tanpa Tatum, dan Brown harus hindari foul trouble (3,4 per game musim lalu). Fans TD Garden sudah chant “MVP” di pramusim—ini sinyal harapan. Brown tutup media day: “Ini tim saya sekarang. Kami juara lagi.” Dukungan ini bikin peran barunya tak terasa berat, tapi peluang emas.
Kesimpulan
Jaylen Brown siap jadi senjata utama Celtics di 2025/26, dengan peran ekspansif di offense, ledakan performa pasca-offseason sibuk, dan dukungan skuad solid. Tanpa Tatum, ia head of the snake—dari 29 poin rata-rata dulu sampai potensi MVP sekarang. Ini bukan tekanan, tapi panggung untuk Brown bukti warisannya. Celtics joint top East, dan dengan Brown pimpin, repeat juara realistis. Musim dimulai lawan Knicks, tapi Brown sudah siap: lapar, veteran, dan tak terhentikan. TD Garden haus lihat ledakannya—dan itu baru awal cerita panjang kesuksesan.