James Harden Membuat Rekor Baru Saat Lawan Hornets. Malam Sabtu di Spectrum Center berubah jadi panggung solo James Harden yang tak terlupakan. Pemain berusia 35 tahun itu meledak dengan 55 poin saat Los Angeles Clippers membungkam Charlotte Hornets 131-116 di pekan ke-12 NBA musim 2025-26. Ini bukan sekadar kemenangan—Harden ukir sejarah dengan rekor poin terbanyak satu laga untuk Clippers, lewati 52 poin lama milik Bob McAdoo dan Charles Smith. Ia cetak 10 dari 14 tembakan tiga poin, 17 dari 26 lemparan lapangan, dan 11 dari 14 lemparan bebas, sambil beri tujuh assist dan enam rebound. “Saya lakukan apa yang harus dilakukan untuk tim,” ujarnya singkat pasca-laga, senyum tipis di wajahnya meski tak rayakan pribadi. Kemenangan ini hentikan tren tiga kekalahan beruntun Clippers, angkat mereka dari posisi 13 Barat dengan rekor 5-11. Bagi Hornets, ini kekalahan kelima berturut-turut, selipkan mereka ke peringkat 14 Timur dengan 6-10. Performa Harden ini jadi pengingat bahwa bintang tetap bersinar di usia senja. INFO CASINO
Jalannya Pertandingan yang Didominasi Harden: James Harden Membuat Rekor Baru Saat Lawan Hornets
Babak pertama langsung jadi milik Harden, yang cetak 27 poin dalam kuarter pembuka—tie rekor tim untuk poin terbanyak satu kuarter. Ia mulai dengan four-point play di menit pertama, lalu tambah lima tiga poin dari tujuh upaya, paksa pertahanan Hornets kewalahan. Clippers kuasai bola 52 persen, ciptakan 15 tembakan tiga—19 dari 43 total (44 persen)—bandingkan Hornets yang jeblok 11 dari 36 (31 persen). Skor 38-29 di akhir kuarter pertama, dengan Harden sudah 27 poin. Babak kedua lanjut ganas: ia tambah delapan poin di kuarter dua, unggul 68-55 saat turun minum. Kuarter ketiga, Harden buka dengan tiga poin lagi, tapi Hornets balas lewat Kon Knueppel yang cetak 15 poin babak itu—tapi tak cukup. Clippers perlebar jarak ke 20 poin di kuarter empat, tutup laga dengan run 15-8 terakhir. Harden main 36 menit, cuma dua turnover—terendah di 50-point game karirnya. Ivica Zubac tambah 18 poin sembilan rebound, sementara LaMelo Ball Hornets 18 poin tujuh assist tapi tak ancam serius.
Rekor Baru yang Diukir Harden: James Harden Membuat Rekor Baru Saat Lawan Hornets
Performa 55 poin ini bukan karir high bagi Harden—ia pernah 61 poin dua kali dengan Houston—tapi spesial untuk Clippers. Ia jadi pemain pertama sejarah NBA pegang rekor poin satu laga untuk dua tim berbeda, setelah 61 poin rekor Rockets. Ini 25th 50-point game karirnya, tie Kobe Bryant untuk ketiga terbanyak sejarah—di belakang Wilt Chamberlain (32) dan Michael Jordan (31). Di kuarter pertama, 27 poinnya tie rekor Clippers, lewati era sebelumnya. Sepuluh tiga poinnya jadi yang kelima kalinya ia capai minimal 10 tiga poin di karir, di balik Stephen Curry (27 kali). Efisiensinya luar biasa: 65 persen lemparan lapangan, 71 persen tiga poin, dan 79 persen bebas. Harden juga catat delapan assist, tunjukkan visi playmaking—rata-rata musim 26,5 poin, 8,6 assist. “Ini soal tim, bukan saya,” katanya, tolak sorotan pribadi meski pelatih Tyronn Lue puji: “Ia bawa beban skuad sendirian malam ini.”
Dampak Performa bagi Clippers dan Hornets
Bagi Clippers, kemenangan ini seperti hembusan segar setelah start lambat—hanya lima menang dari 16 laga, terburuk sejak 2017. Harden, yang absen Kawhi Leonard karena cedera kaki, jadi pahlawan: ia cetak 30-plus poin keenam kalinya musim ini, angkat tim dari lubang. Zubac duet sempurna dengan 18 poin, sembilan rebound, enam assist, sementara Brook Lopez 11 poin dari bangku. Rekor ini beri moral boost jelang jadwal padat, termasuk kunjungan ke Knicks Rabu nanti. Bagi Hornets, kekalahan ini tambah luka: lima kalah beruntun, pertahanan bocor 131 poin—terburuk musim. Knueppel cetak 26 poin, Brandon Miller kembali dari cedera bahu dengan 12 poin, tapi Ball dan Miles Bridges tak sinkron. Rumor trade Ball mulai bergaung, dengan tim di posisi 14 Timur. Dampak luas: Clippers naik ke 12 Barat, Hornets tekanan rebuild musim kedua pasca-revolusi.
Kesimpulan
James Harden buktikan kelasnya dengan 55 poin rekor Clippers lawan Hornets, hentikan skid tim dan ukir sejarah pribadi. Ini bukan pesta individu, tapi penyelamatan kolektif untuk skuad yang haus kemenangan. Di usia 35, Harden tetap maestro—efisien, visioner, tak tergantikan. Bagi Clippers, ini katalisator bangkit; bagi Hornets, tamparan untuk benahi pertahanan. Musim NBA panjang, tapi malam di Charlotte ini beri kenangan abadi. Harden bilang “basketball is life”—dan ia hidupkannya dengan sempurna. Fans Clippers berharap ini awal tren baru, sementara liga tunggu encore dari bintang yang tak pudar.