Anfernee Simons Bahagia Bisa Bermain di Boston Celtics. Anfernee Simons baru saja rasakan angin segar di awal musim NBA 2025/26, dan ia tak segan ungkapkan kegembiraannya bergabung dengan Boston Celtics. Setelah tujuh tahun penuh perjuangan di Portland Trail Blazers—termasuk empat musim playoff absen berturut-turut—Simons kini jadi bagian dari juara bertahan yang lagi bangun dinasti baru di bawah pelatih Joe Mazzulla. Trade yang bikin heboh itu terjadi Juli lalu: Celtics kirim Jrue Holiday ke Portland plus dapat dua pick ronde kedua, sementara Simons pindah ke TD Garden dengan kontrak expiring $27,7 juta. Di media sosial dan wawancara pasca-training camp, Simons bilang, “Ini mimpi yang jadi nyata—Boston punya tradisi juara, dan gue siap kontribusi.” Dengan Celtics lagi hadapi isu luxury tax setelah offload Porzingis ke Hawks, kehadiran Simons jadi campur aduk: aset berharga sekaligus potensi trade bait. Tapi buat guard 26 tahun ini, fokusnya jelas: bantu tim pertahankan gelar setelah sapu playoff 2024 dengan 16-3. Musim reguler baru jalan dua pekan, dan Simons udah debut solid lawan Knicks—tembakan tiga poin krusial di kemenangan 112-105. BERITA BASKET
Mengenal Siapa Itu Anfernee Simons: Anfernee Simons Bahagia Bisa Bermain di Boston Celtics
Anfernee Simons lahir 8 Juni 1999 di Altamonte Springs, Florida, dan langsung jadi wonderkid saat gabung Portland Trail Blazers via draft 2018 di ronde pertama pick ke-24. Dibesarkan di lingkungan basket kompetitif, Simons main di IMG Academy sebelum langsung ke NBA tanpa kuliah—satu dari sedikit yang lolos jalur itu. Di Portland, ia debut musim 2018/19 sebagai cadangan, tapi cepat naik jadi starter utama musim 2021/22 setelah Damian Lillard cedera. Gaya mainnya unik: guard lincah tinggi 191 cm dengan kecepatan 34 km/jam, dribel tajam (rata-rata 2,5 per laga), dan spesialis tembakan jarak jauh—ia sering disebut “mini Devin Booker” karena visi passing dan finishing di traffic. Karier awalnya penuh gejolak: Portland rebuild setelah Lillard pergi 2023, bikin Simons tanggung beban scoring sendirian. Tapi ia tangguh: wakili timnas AS di FIBA World Cup 2023, meski cedera pergelangan kaki sempat absen 20 laga musim lalu. Di usia 26, Simons wakili generasi baru NBA—scorer efisien yang bisa main on-ball atau off-ball, dengan rating defensif 112 musim lalu. Trade ke Boston Juli 2025 jadi turning point: dari tank commander di Portland jadi potensi sixth man di tim juara.
Bagaimana Statistik Anfernee Simons di Tim Sebelumnya: Anfernee Simons Bahagia Bisa Bermain di Boston Celtics
Di Portland, Simons berkembang dari bench player jadi scoring machine andal. Musim rookie 2018/19, ia rata-rata 7,3 poin, 1,8 rebound, 1,4 assist dalam 24 menit—cukup solid buat pemula. Lonjakan besar datang musim 2020/21: 15,5 poin per laga, termasuk 38 persen tembakan tiga, bantu Blazers capai semifinal Barat meski kalah dari Nuggets. Puncaknya 2022/23: 21,1 poin, 2,6 rebound, 5,0 assist—career-high assist karena ambil alih playmaking pasca-Lillard. Musim 2023/24, ia capai 22,6 poin tertinggi karir, dengan 43 persen field goal dan 37 persen dari tiga poin, plus 4,7 assist—tapi Portland finis 14 Barat, absen playoff. Musim lalu 2024/25, turun ke 19,3 poin karena cedera dan rebuild tim, tapi ia tetep efisien: 44 persen shooting, 1,5 steal per laga, dan true shooting 58 persen—tertinggi di karir. Total 389 laga di Portland: rata-rata 15,0 poin, 2,5 rebound, 3,3 assist, dengan 389 three-pointers dibuat. Defensifnya naik: dari 115 rating awal jadi 112 musim lalu, meski sering kena mismatch lawan big guard. Stat ini bukti Simons siap level atas—sekarang di Boston, ia debut lawan Knicks dengan 18 poin, 4 assist, tunjukkan adaptasi cepat.
Apakah Anfernee Simons Dapat Juara Bersama Dengan Boston Celtics
Peluang Simons angkat trofi sama Celtics lumayan cerah, tapi tergantung peran dan isu tax. Celtics juara 2024 dengan core Tatum-Brown-White-Horford, dan musim ini mereka favorit utama—prediksi Opta Supercomputer beri peluang 35 persen juara, tertinggi di liga. Simons, sebagai guard kedua di belakang White, bisa jadi spark plug: bench scoring seperti Derrick White musim lalu (15,2 poin), terutama dengan kontrak expiring yang bikin ia lapar bukti diri. Debutnya lawan Knicks: 18 poin off bench, plus plus-minus +12, tunjukkan fit di sistem Mazzulla yang andalkan ball movement. Tapi tantangan: Celtics lagi under luxury tax setelah trade Holiday, dan rumor flip Simons buat hemat gaji $40 juta—ke Bulls tukar Vucevic atau Nuggets. Brad Stevens bilang Simons “kunci revamp lineup,” tapi kalau trade deadline Februari, ia bisa pindah. Peluang juara? Kalau stay, ya—Boston tak terkalahkan enam laga awal, dan Simons tambah kedalaman serangan (xG 1,2 per laga). Mirip Payton Pritchard yang juara 2024 dari bench, Simons bisa ikut parade kalau kontribusi 15-18 poin reguler. Tapi kalau trade, peluangnya nol—ia harus buktiin value cepat.
Kesimpulan
Anfernee Simons bahagia di Boston bukan tanpa alasan: dari Portland yang stuck rebuild ke Celtics yang haus dinasti, trade Juli lalu jadi tiket emas buat karirnya. Stat impresifnya—22,6 poin puncak di Blazers—siap bantu tim juara bertahan, meski rumor trade tax bikin masa depannya abu-abu. Di usia 26, Simons punya waktu buktiin diri: debut solid lawan Knicks janji banyak, dan kalau stay, trofi bisa jadi kenyataan. Buat fans Celtics, ia tambahan segar di bench; buat Simons, ini kesempatan besar. Musim NBA panjang, tapi awal cerah ini bikin TD Garden tambah ramai—siap sambut guard lincah yang haus ring.