Bulls Akhiri Triple-Double Jokic dan Kalahkan Nuggets. Malam Senin, 17 November 2025, Ball Arena di Denver jadi saksi duel sengit NBA antar dua tim Barat yang sedang panas. Chicago Bulls sukses hentikan laju tujuh kemenangan beruntun Denver Nuggets dengan skor tipis 130-127, sekaligus beri tamu pertama di kandang lawan musim ini. Yang bikin heboh, Nikola Jokic – MVP berturut-turut – tampil ganas dengan triple-double ke-8 dari 13 laga: 36 poin, 18 rebound, dan 13 assist. Tapi, itu tak cukup selamatkan Nuggets, yang ambruk di kuarter ketiga dan kehilangan peluang tie di buzzer. Kemenangan ini angkat Bulls ke rekor 6-6, sementara Nuggets turun ke 10-3, tetap nomor dua Barat. Ini bukti Bulls mulai bangkit dari start lambat, meski lawan MVP sekelas Jokic. BERITA BASKET
Performa Gemilang Jokic yang Tak Cukup: Bulls Akhiri Triple-Double Jokic dan Kalahkan Nuggets
Nikola Jokic lagi-lagi tunjukkan kenapa ia disebut the Joker. Di babak pertama, ia hampir capai triple-double sendirian, tinggal satu assist lagi. Total tembakan 13 dari 27, efisien meski tak sempurna, plus blok dan steal yang bikin pertahanan Bulls repot. Ia bahkan sempat sombor shuffle baseline di kuarter tiga yang langsung viral. Tapi, triple-double tercepat musim ini – selesai sebelum akhir kuarter ketiga – tak bisa angkat tim. Jokic keliatan frustrasi saat air-ball half-court di buzzer, usaha sia-sia untuk tie. Musim ini, ia rata-rata 28.7 poin, 13 rebound, dan 10.9 assist, melewati Wilt Chamberlain di daftar sejarah 30-15-10. Tanpa shooting guard Christian Braun yang cedera pergelangan kaki, Jokic bekerja ekstra, tapi bench Nuggets yang lemah jadi biang kerok.
Kontribusi Kunci dari Bulls yang Seimbang: Bulls Akhiri Triple-Double Jokic dan Kalahkan Nuggets
Bulls datang capek setelah kalah double OT lawan Jazz malam sebelumnya, tapi justru tampil heroik. Enam pemain double figures, dipimpin Ayo Dosunmu dan Josh Giddey masing-masing 21 poin. Giddey tambah 14 rebound, tunjukkan ia mulai nyetel sebagai playmaker utama. Kuarter ketiga jadi titik balik: Bulls unggul 31-21, ambil lead 10 poin ke babak akhir. Kevin Huerter dan Nikola Vucevic jadi pahlawan akhir, masing-masing nyorong tiga poin krusial di clutch time. Bench mereka dominan 66-9 atas Nuggets, bukti kedalaman skuad yang bikin pelatih Billy Donovan tersenyum. Dosunmu sempat turnover bodoh di awal, tapi rebound dengan 11 poin dan energi defensif. Ini kemenangan tim, bukan bergantung satu bintang, yang bikin Bulls mulai percaya diri setelah start 5-6.
Kelemahan Nuggets dan Dampak Kekalahan
Nuggets mulai laga kuat, unggul 24-6 run di babak kedua awal, tapi ambruk total setelah halftime. Jamal Murray sumbang 34 poin, 18 di kuarter empat, sementara Aaron Gordon capai 10.000 poin karier dengan 24 poin. Tapi, bench mereka no-show: cuma 9 poin dari cadangan, kontras banget dengan Bulls. Cedera Braun dan Cam Johnson (biceps) bikin rotasi tipis, paksa starter main over minutes. Pelatih Michael Malone pasti kesal dengan third quarter reversal – Nuggets biasa feasted di situ, tapi kali ini malah kebobolan run besar. Kekalahan ini hentikan streak panjang, plus pertama di rumah musim ini. Dampaknya? Nuggets tetap solid nomor dua Barat, tapi harus buru-buru pulihkan ritme sebelum trip ke New Orleans Rabu nanti. Ini reminder: tanpa kedalaman, MVP Jokic pun tak bisa selamatkan sendirian.
Kesimpulan
Kemenangan Bulls atas Nuggets malam itu jadi cerita klasik NBA: individual brilliance Jokic tak cukup lawan timwork solid dari Chicago. Triple-double ke-8 musim ini tambah koleksi MVP, tapi kekalahan ini ajari Nuggets soal bench dan rotasi. Bagi Bulls, ini booster moral di tengah jadwal padat, bukti mereka bisa saingi tim top meski capek back-to-back. Musim 2025/2026 masih panjang, tapi laga seperti ini bikin Barat semakin kompetitif. Jokic tetep raja, tapi Bulls tunjukkan gigi – siapa tahu, ini awal naiknya Garuda Merah. Kita tunggu aksi selanjutnya, apakah Nuggets balas dendam atau Bulls lanjut momentum.