Mark Cuban Dukung Ballmer Atas Kecurangan Kontrak

mark-cuban-dukung-ballmer-atas-kecurangan-kontrak

Mark Cuban Dukung Ballmer Atas Kecurangan Kontrak. Dunia NBA sedang dihebohkan dengan tuduhan serius terhadap Los Angeles Clippers dan pemiliknya, Steve Ballmer, terkait dugaan pelanggaran aturan salary cap melalui kontrak sponsor dengan Kawhi Leonard. Tuduhan ini muncul dari laporan investigasi jurnalis Pablo Torre, yang mengklaim bahwa Leonard menerima $28 juta untuk pekerjaan “kosong” dari perusahaan Aspiration, yang didanai Ballmer. Di tengah kontroversi ini, Mark Cuban, mantan pemilik mayoritas Dallas Mavericks, secara mengejutkan memilih mendukung Ballmer, menyebut tuduhan tersebut tidak masuk akal. Siapa sebenarnya Ballmer, apa itu kecurangan kontrak yang dimaksud, dan mengapa Cuban begitu vokal membela koleganya? Berikut ulasan lengkapnya. BERITA BOLA

Siapa Itu Ballmer
Steve Ballmer, lahir pada 24 Maret 1956 di Detroit, Michigan, adalah salah satu pengusaha terkaya di dunia dengan kekayaan diperkirakan mencapai $151 miliar pada 2025, menurut Bloomberg Billionaires Index. Ia dikenal sebagai mantan CEO Microsoft dari tahun 2000 hingga 2014, di mana ia menggantikan Bill Gates dan memimpin perusahaan melalui pertumbuhan signifikan, meskipun sempat dikritik karena ketinggalan dalam tren smartphone. Pada 2014, Ballmer membeli Los Angeles Clippers seharga $2 miliar, rekor harga tertinggi untuk tim NBA saat itu. Sebagai pemilik Clippers, ia dikenal karena semangatnya yang eksplosif di pinggir lapangan dan investasinya dalam membangun Intuit Dome, arena baru timnya. Ballmer juga aktif dalam filantropi melalui Ballmer Group, yang fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat kurang mampu.

Apa Yang Dimaksud Dengan Kecurangan Kontrak
Kecurangan kontrak yang dimaksud merujuk pada tuduhan bahwa Steve Ballmer dan Clippers melanggar aturan salary cap NBA melalui kesepakatan sponsor dengan Aspiration, perusahaan yang kini bangkrut. Menurut laporan Pablo Torre pada 3 September 2025, Aspiration, yang menerima dana $50 juta dari Ballmer, membayar Kawhi Leonard $28 juta melalui perusahaan KL2 Aspire LLC untuk pekerjaan yang disebut “no-show job.” Kontrak ini diduga dirancang untuk memberikan kompensasi tambahan kepada Leonard di luar batas salary cap, yang dilarang oleh Collective Bargaining Agreement (CBA) NBA. Klausul dalam kontrak itu disebut memungkinkan Leonard menolak aktivitas promosi sambil tetap dibayar, asalkan ia bertahan di Clippers. Jika terbukti, pelanggaran ini bisa berakibat serius, termasuk denda hingga $7,5 juta, kehilangan draft pick, atau pembatalan kontrak pemain. NBA telah mengumumkan investigasi resmi terkait kasus ini pada 4 September 2025.

Kenapa Mark Cuban Ingin Membela Ballmer Atas Kecurangan Tersebut
Mark Cuban, yang kini menjadi pemilik minoritas Mavericks setelah menjual mayoritas sahamnya pada 2023, dengan tegas membela Ballmer melalui pernyataan di X pada 3 September 2025. Cuban menulis, “Saya di pihak Ballmer. Steve tidak sebodoh itu untuk melakukan kecurangan yang begitu jelas.” Menurut Cuban, tuduhan bahwa Ballmer sengaja mengatur skema untuk menghindari salary cap tidak masuk akal karena risikonya terlalu besar. Ia menyoroti bahwa Aspiration, yang terlibat dalam penipuan senilai $248 juta dan dinyatakan bersalah pada Agustus 2025, kemungkinan menipu Ballmer dan investor lain. Cuban menegaskan bahwa Ballmer tidak akan membiarkan perusahaan bangkrut jika memang ada niat menyembunyikan pembayaran kepada Leonard, karena kebangkrutan membuat semua kreditor, termasuk KL2 Aspire LLC, terekspos publik. Selain itu, Cuban, yang dikenal sebagai salah satu pemilik NBA paling vokal, memiliki hubungan baik dengan Ballmer, termasuk diskusi sebelumnya terkait kasus DeAndre Jordan pada 2015. Ia juga mengkritik laporan Torre, menyebutnya kurang mendalam dalam menelusuri motif penipuan Aspiration, yang menurutnya lebih masuk akal sebagai penyebab skandal ini.

Kesimpulan: Mark Cuban Dukung Ballmer Atas Kecurangan Kontrak
Dukungan Mark Cuban terhadap Steve Ballmer di tengah tuduhan kecurangan kontrak menunjukkan solidaritas di antara para pemilik NBA, sekaligus menyoroti kompleksitas kasus ini. Ballmer, sebagai pemilik Clippers yang berpengaruh, menghadapi tuduhan serius terkait pelanggaran salary cap melalui kesepakatan dengan Aspiration, yang kini sedang diselidiki NBA. Cuban, dengan pengalamannya sebagai pemilik tim, yakin bahwa Ballmer adalah korban penipuan, bukan pelaku kecurangan. Meski demikian, investigasi NBA akan menjadi penentu apakah Clippers dan Ballmer bersih dari pelanggaran atau harus menghadapi sanksi berat. Kasus ini menjadi pengingat bahwa di balik gemerlap NBA, aturan finansial dan integritas kompetisi tetap menjadi isu krusial yang bisa mengguncang reputasi klub dan pemiliknya.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *