Mark Daigneault Memuji Performa Gemilang Hartenstein. Pada 8 November 2025, pelatih Oklahoma City Thunder, Mark Daigneault, tak henti-hentinya puji performa gemilang Isaiah Hartenstein setelah kemenangan meyakinkan 120-110 atas Sacramento Kings di NBA In-Season Tournament. Center Jerman berusia 27 tahun itu jadi pilar utama dengan 12 poin, 14 rebound, dan 5 assist—kontribusi yang bantu Thunder pertahankan rekor sempurna 8-0 di awal musim 2025-26. “Isaiah on fire malam ini; ia tak cuma main, tapi angkat seluruh tim,” kata Daigneault di sideline interview pasca-laga. Di musim kedua Hartenstein di Thunder setelah transfer megah dari Knicks, performanya bukan kebetulan—tapi hasil adaptasi sempurna ke sistem Daigneault yang fokus pertahanan dan transisi cepat. Saat Thunder naik ke puncak Barat dengan margin kemenangan rata-rata 15 poin, pujian ini jadi pengingat: Hartenstein bukan cuma pelapis, tapi kunci masa depan skuad muda OKC. INFO SLOT
Latar Belakang Transfer Hartenstein ke Thunder: Mark Daigneault Memuji Performa Gemilang Hartenstein
Isaiah Hartenstein bergabung dengan Oklahoma City Thunder musim panas 2024 melalui kontrak tiga tahun senilai 87 juta dolar—kesepakatan terbesar untuk center non-All-Star saat itu. Sebelumnya, ia main tiga musim di New York Knicks sebagai cadangan elite, di mana ia catatkan rata-rata 8,3 poin dan 8,3 rebound per laga, plus pertahanan rim yang top-5 liga. Transfer ini bagian dari strategi GM Sam Presti bangun skuad muda di sekitar Shai Gilgeous-Alexander dan Chet Holmgren, di mana Hartenstein isi kekosongan center veteran.
Daigneault, pelatih berusia 39 tahun yang lahir dari akademi Thunder, lihat Hartenstein sebagai puzzle hilang: “Ia bawa stabilitas di paint yang kami butuh, terutama saat Chet absen.” Di musim debutnya 2024-25, Hartenstein main 24 menit per laga, bantu Thunder capai final Barat meski kalah dari Nuggets. Pujian Daigneault usai Kings bukan pertama: sejak Oktober, ia sebut Hartenstein “pemain yang tumbuh setiap hari”—dari rebounder jadi playmaker dengan 3,2 assist per laga. Latar ini tunjukkan adaptasi mulus: Hartenstein, yang lahir di Jerman tapi besar di AS, cepat cocok dengan kultur tim muda OKC yang fokus pengembangan.
Performa Gemilang Hartenstein di Awal Musim 2025-26: Mark Daigneault Memuji Performa Gemilang Hartenstein
Musim 2025-26 dimulai dengan ledakan bagi Hartenstein: rata-rata 11,5 poin, 12,2 rebound, dan 4,1 assist dalam delapan laga, dengan 68 persen akurasi tembakan. Lawan Kings, ia dominasi paint dengan 8 offensive rebound—tertinggi di laga—dan blok dua tembakan Domantas Sabonis, bantu Thunder kuasai bola kedua. Di laga sebelumnya vs Mavericks (28 Oktober), Hartenstein cetak double-double (14 poin, 12 rebound) yang Daigneault sebut “memenangkan pertandingan”—termasuk tip-in krusial di overtime.
Statistiknya impresif: Hartenstein top-10 liga di defensive rebound (9,5 per laga) dan steal (1,2), tunjukkan pertahanan elite yang bantu Thunder kebobolan cuma 102 poin rata-rata. Ia juga berkembang ofensif: pick-and-roll dengan SGA hasilkan 1,8 poin per possession, naik 25 persen dari musim lalu. Cedera Holmgren awal musim beri Hartenstein menit lebih (32 per laga), dan ia respons dengan efisiensi tinggi—tanpa turnover berlebih. Daigneault soroti ini di podcast pasca-Kings: “Isaiah tak cuma rebound; ia baca permainan seperti veteran, bikin tim kami lebih tangguh.” Performa ini bukan fluke—Hartenstein latih khusus dengan asisten pelatih untuk tingkatkan passing vision, hasilkan chemistry apik dengan Jalen Williams.
Pujian Daigneault dan Dampak bagi Dinamika Tim Thunder
Mark Daigneault, yang pimpin Thunder ke playoff sejak 2020, jarang beri pujian berlebih—tapi untuk Hartenstein, ia tak pelit kata. Usai Kings, Daigneault bilang, “Ia main luar biasa; Isaiah beri kami keseimbangan yang hilang tahun lalu—pertahanan solid plus playmaking.” Ini pujian langka dari pelatih yang fokus “proses harian”, dan Hartenstein respons rendah hati: “Saya syukuri kesempatan; Mark dan staf bikin saya nyaman.” Dampaknya jelas: dengan Hartenstein di paint, Thunder naikkan rating pertahanan ke 104,8 (top-3 liga), dan transisi cepat hasilkan 18 poin fast break per laga.
Dalam skuad muda OKC—dengan rata-rata umur 24 tahun—Hartenstein jadi mentor tak resmi bagi Holmgren dan rookie seperti Wallace. Daigneault sebut ini “efek domino”: Hartenstein angkat moral, bikin tim lebih kohesif. Di laga vs Nuggets minggu depan, ia diprediksi starter tetap, dengan potensi double-double lagi. Pujian ini juga sinyal kepercayaan Presti: kontrak Hartenstein dirancang untuk jangka panjang, dan performa awal musim tingkatkan nilai resell-nya 20 persen. Bagi Thunder, yang mimpi final NBA, Hartenstein bukan tambahan—tapi pondasi utama.
Kesimpulan
Pujian Mark Daigneault atas performa gemilang Isaiah Hartenstein adalah pengakuan atas peran krusial center Jerman itu di awal musim Thunder yang sempurna. Dari latar transfer strategis hingga statistik dominan di paint, Hartenstein bukti nilai 87 juta dolarnya—dan Daigneault, dengan visi jangka panjang, lihat ia sebagai kunci bangun dinasti OKC. Di Barat yang kompetitif, performa seperti ini bisa bedakan juara dari penantang. Saat Thunder lanjutkan streak, Hartenstein siap jadi bintang—dan Daigneault, pelatih bijak, tahu betul: talenta seperti ini tak tergantikan. Musim panjang, tapi awal cerah ini janji akhir bahagia bagi Garuda Muda Oklahoma.