Mengintip Latihan Basket Pemain LeBron James

mengintip-latihan-basket-pemain-lebron-james

Mengintip Latihan Basket Pemain LeBron James. Di tengah hiruk-pikuk persiapan musim NBA 2025-2026, sorotan kembali tertuju pada LeBron James, sang legenda Los Angeles Lakers yang kini memasuki usia 40 tahun. Training camp Lakers baru saja dimulai, dan meski sempat absen di sesi pertama karena iritasi saraf ringan di area glute, LeBron tampil sebagai peserta terbatas di hari kedua. Pendekatan tim pelatih di bawah JJ Redick jelas: ramp-up lambat untuk menjaga kondisi jangka panjang, dengan target utama siap tempur saat pembukaan musim melawan Golden State Warriors pada 21 Oktober. Bagi penggemar, ini kesempatan langka mengintip rutinitas latihan King James yang legendaris—kombinasi disiplin, inovasi, dan adaptasi usia. Di fasilitas El Segundo, California, LeBron tak hanya melatih tubuh, tapi juga membangun fondasi untuk musim ke-23-nya yang penuh ambisi. Apa saja yang dilakukan bintang ini? Mari kita bedah tiga sesi utama yang menjadi inti persiapannya. BERITA LAGU

Latihan 1: Drill Shooting Individual untuk Ketajaman Akurasi: Mengintip Latihan Basket Pemain LeBron James
Sesi pertama yang diamati adalah fokus pada drill shooting individual, bagian krusial dari rutinitas LeBron untuk mempertahankan sentuhan emasnya di lapangan. Meski terbatas karena kondisi glute, LeBron menghabiskan sekitar 45 menit di gym dengan bola dan ring, mulai dari form shooting dasar hingga mid-range pull-ups. Dia memulai dengan posisi kaki lebar, membayangkan pertahanan ketat, lalu melepaskan bola dengan rotasi sempurna—targetnya 80% akurasi dari 15 kaki. “Ini bukan soal lemparan, tapi ritme,” katanya singkat kepada asisten pelatih, sambil menyesuaikan sudut siku untuk menghindari tekanan berlebih pada pinggul.

Latihan ini dirancang untuk membangun kepercayaan diri tanpa membebani tubuh. LeBron berganti ke spot-up drills, bergerak dari baseline ke wing, simulasi off-ball movement yang sering dia lakukan di game. Setiap miss diikuti analisis cepat via tablet: sudut tembakan, follow-through, dan waktu rilis. Di usia ini, dia tak lagi bergantung pada atletis murni, tapi pada efisiensi—seperti saat dia tambahkan variasi fadeaway untuk mengantisipasi double-team. Sesi ditutup dengan free throws, di mana LeBron capai 95% dari 50 tembakan, bukti konsistensinya yang tak tergoyahkan. Ini latihan sederhana, tapi efektif: membangun fondasi scoring tanpa risiko cedera, sejalan dengan strategi ramp-up tim.

Latihan 2: Strength Training Adaptif untuk Pemulihan Glute
Pindah ke ruang kekuatan, latihan kedua menyoroti adaptasi LeBron terhadap tantangan fisik terkini. Dengan iritasi saraf di glute sebagai isu utama, sesi ini berlangsung 60 menit, dipimpin trainer pribadi Mike Mancias yang sudah menemani sejak Cleveland. Fokus utama: glute bridges dan hip thrusts dengan beban ringan, hanya 50% dari maksimal biasanya, untuk mengaktifkan otot tanpa memicu nyeri. LeBron berbaring di matras, angkat pinggul secara bertahap, tahan 5 detik, lalu turun—10 repetisi per set, total tiga set. “Kita bangun dari bawah, bukan dorong terlalu keras,” ujar Mancias, sambil monitor detak jantung via smartwatch.

Transisi ke lower body circuit: lunges lateral dengan resistance band untuk stabilitas pinggul, diikuti deadlifts rumania menggunakan barbel 135 pon. LeBron tambahkan elemen basket dengan dribble sembari squat, menjaga koordinasi tangan-mata. Bagian inti adalah core work—plank variations dengan rotasi untuk mereplikasi gerakan pivot di paint. Di sini, terlihat evolusi rutinitasnya: dulu dominan beban berat, kini prioritas mobilitas. Dia akhiri dengan foam rolling dan electrical stimulation pada glute, terapi modern untuk percepatan pemulihan. Latihan ini tak hanya perkuat tubuh, tapi juga mental—LeBron tampak tenang, tahu bahwa kesabaran adalah kunci umur panjang di NBA.

Latihan 3: On-Court Light Drills untuk Simulasi Game
Sesi penutup hari itu beralih ke lapangan untuk on-court light drills, di mana LeBron akhirnya bergabung tim secara terbatas. Durasi 40 menit, ini campuran 3-on-3 half-court dengan aturan no-contact, desain khusus untuk uji chemistry tanpa risiko. Mulai dari pick-and-roll sederhana dengan Austin Reaves sebagai handler, LeBron ambil posisi sebagai roller, fokus burst speed pendek untuk hindari strain glute. Dia lakukan hesitation dribble, lalu finish dengan euro-step layup—gerakan ikonik yang masih mematikan meski usia. “Rasanya seperti tahun 2010, tapi lebih pintar,” gumamnya setelah bucket pertama.

Latihan lanjut ke transition drills: LeBron pimpin fast break, passing outlet ke wing sambil sprint ringan, simulasi end-to-end yang jadi senjata Lakers. Dia tambahkan defensive slides untuk uji lateral quickness, tapi dibatasi 20 detik per repetisi. Bagian favoritnya: isolation plays, di mana dia tantang Gabe Vincent satu lawan satu, gunakan pump fake dan spin move untuk ciptakan ruang. Meski tak full intensity, chemistry terlihat—passing vision-nya tetap tajam, seperti saat dia thread needle ke Anthony Davis untuk alley-oop. Sesi tutup dengan shooting contests ringan, di mana LeBron kalahkan rekan setim di around-the-world challenge. Ini latihan yang menyenangkan, tapi strategis: bangun ritme tim sambil jaga LeBron tetap tajam untuk opener.

Kesimpulan: Mengintip Latihan Basket Pemain LeBron James
Melihat LeBron James berlatih di training camp ini seperti menyaksikan masterclass adaptasi. Di usia 40, dia tak lagi jadi atlet tercepat atau terkuat, tapi tetap yang paling cerdas—dengan rutinitas yang seimbang antara recovery, skill, dan teamwork. Absen awal karena glute irritation justru jadi pelajaran: prioritas kesehatan jangka panjang lebih penting daripada terburu-buru. Lakers, di bawah Redick, tampaknya paham ini; ramp-up lambat ini bisa jadi kunci gelar ke-18. Bagi LeBron, musim ini bukan akhir, tapi babak baru: membuktikan usia hanyalah angka. Saat dia tinggalkan gym dengan senyum lebar, jelas satu hal—King James siap raja lagi. Penggemar tinggal tunggu ledakan di musim reguler.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *