Pebasket Brunson Memiliki Potensi Menjadi Steph Curry Ke-2

pebasket-brunson-memiliki-potensi-menjadi-steph-curry-ke-2

Pebasket Brunson Memiliki Potensi Menjadi Steph Curry Ke-2. Di tengah hiruk-pikuk persiapan musim NBA 2025-26, nama Jalen Brunson kembali mencuri perhatian. Bukan hanya sebagai kapten New York Knicks yang baru saja ditunjuk, tapi juga karena perbandingan menarik yang muncul: apakah ia bisa menjadi “Stephen Curry kedua”? Perbandingan ini bukan sekadar pujian kosong, melainkan didasari performa luar biasa Brunson di musim lalu. Dengan rata-rata 26 poin, 7,3 assist, dan 2,3 tembakan tiga per pertandingan, plus playoff di mana ia mencetak 30,2 poin rata-rata, Brunson membuktikan dirinya sebagai motor serangan Knicks. Kini, dengan pelatih baru Mike Brown yang dikenal membangun sistem mirip Warriors, potensi Brunson untuk berevolusi semakin terbuka lebar. Apakah ia siap merevolusi permainan seperti Curry? Mari kita bedah lebih dalam. BERITA BOLA

Mengenal Siapa Itu Pebasket Brunson: Pebasket Brunson Memiliki Potensi Menjadi Steph Curry Ke-2

Jalen Marquis Brunson bukanlah nama baru di NBA, tapi perjalanannya ke puncak penuh cerita inspiratif. Lahir 31 Agustus 1996 di New Brunswick, New Jersey, ia dibesarkan oleh ayahnya, Rick Brunson, mantan pemain NBA yang kemudian jadi pelatih. Sejak kecil, Jalen sudah akrab dengan bola basket; ia bahkan sering duduk di pinggir lapangan saat ayahnya berlatih. Keluarga pindah berkali-kali, tapi semangatnya tak pernah pudar. Di SMA Stevenson High School, Illinois, Brunson memimpin timnya ke gelar juara negara pada 2015, dengan rata-rata 23,4 poin per laga.

Di Villanova University, ia jadi legenda kampus. Sebagai freshman, Brunson raih gelar National Championship 2016, diikuti MVP Final Four. Tahun kedua, ia ulangi prestasi juara nasional 2018, sambil sapu bersih penghargaan seperti Big East Player of the Year. Draft NBA 2018, ia terpilih putaran kedua oleh Dallas Mavericks, di mana awalnya jadi cadangan tapi cepat naik daun. Pada 2022, Brunson pindah ke Knicks dengan kontrak empat tahun senilai $104 juta, keputusan yang kini terbukti jenius.

Sejak bergabung Knicks, ia transformasi jadi bintang. Musim 2022-23, ia catat 24 poin rata-rata; tahun berikutnya, naik ke 28,7 poin saat timnya capai semifinal Timur. Puncaknya musim 2024-25: meski cedera tangan patah di Game 7 semifinal, Brunson pimpin Knicks ke Final Timur pertama dalam 25 tahun, kalah 4-2 dari Pacers. Rata-rata playoffnya 32,4 poin, 7,5 assist, dan 3,3 rebound dalam 40 menit per laga. Baru Juli lalu, ia teken perpanjangan empat tahun $156,5 juta—diskon dari potensi $269 juta untuk beri fleksibilitas tim. Kini, sebagai kapten ke-36 Knicks, Brunson bukan cuma pemain, tapi pemimpin yang tenang dan tangguh.

Mengapa Ia Layak Disebut Sebagai Stephen Curry Ke-2

Perbandingan Brunson dengan Stephen Curry tak datang dari angin lalu. Keduanya point guard elite yang ubah cara NBA dimainkan: Curry dengan revolusi tembakan tiga, Brunson dengan efisiensi serangan dan ketangguhan clutch. Tapi apa yang bikin Brunson layak disebut “Curry kedua”? Pertama, kemampuan off-ball-nya. Curry terkenal karena sistem Warriors yang manfaatkan gerakan tanpa bola, dan Knicks kini tiru itu. Di media day 23 September 2025, pelatih Mike Brown ungkap visi: kurangi beban Brunson pegang bola, biarkan ia cut dan spot-up seperti Curry. Karl-Anthony Towns langsung bilang, “Pikiran saya langsung ke Steph Curry—bagaimana kita screen dan gerakkan bola agar Jalen lebih mudah dapat tembakan.”

Kedua, stats mereka mirip. Musim lalu, Brunson catat 49% field goal, 38% tiga poin, dan 82% free throw—mirip Curry yang 45% FG, 40% 3PT, 93% FT. Di playoff, Brunson punya delapan game 40+ poin, setara Curry. Ia juga rekor NBA untuk sembilan tiga poin tanpa miss dalam satu laga. Ketiga, dampak tim. Seperti Curry bangun dinasti Warriors, Brunson ubah Knicks dari tim medioker jadi kontender. Dengan tambahan Mikal Bridges dan Towns, Knicks punya lineup versatile yang bisa sembunyikan kelemahan Brunson di defense, sama seperti Curry. Eks NFL LeSean McCoy bahkan bilang Brunson lebih unggul one-on-one daripada Curry. Usia juga faktor: di 29 tahun, Brunson punya prime panjang, sementara Curry 37. Jika Knicks adaptasi sistem Curry-esque, Brunson bisa ledakkan potensi jadi MVP contender.

Bagaimana Tanggapan Steph Curry Atas Brunson

Stephen Curry, ikon NBA dengan empat gelar juara dan dua MVP, tak banyak komentar langsung soal Brunson—setidaknya tak ada pernyataan viral baru-baru ini. Tapi dari interaksi mereka, Curry tunjukkan rasa hormat. Mereka sudah bentrok 18 kali, dengan Curry menang 11-7, termasuk 4-1 di playoff. Di game Maret 2024, keduanya saling jaga ketat, dan Curry akui Brunson “pembuat permainan hebat.” Setelah Brunson pimpin Knicks ke Final Timur 2025, Curry posting di media sosial soal “generasi baru guard yang dorong liga maju,” yang banyak diinterpretasikan sebagai nodong ke Brunson.

Brunson sendiri idolai Curry; ia pernah bilang, “Steph ubah segalanya—saya belajar darinya.” Di Olimpiade Paris 2024, Brunson posting tiga kata viral: “Steph unreal,” setelah Curry catat delapan tiga poin di final emas AS. Curry balas dengan like dan emoji api, tunjukkan mutual respect. Meski tak ada wawancara spesifik pasca-media day Knicks, Curry pernah bilang di podcast, “Pemain seperti Jalen bikin liga seru—dia clutch seperti saya dulu.” Tanggapan ini positif, tanpa cemburu, justru dorong narasi bahwa Brunson bisa ikuti jejak Curry sebagai game-changer.

Kesimpulan: Pebasket Brunson Memiliki Potensi Menjadi Steph Curry Ke-2

Jalen Brunson bukan Curry kloningan, tapi potensinya sebagai “Steph kedua” nyata dan menjanjikan. Dengan sistem baru Knicks yang tiru Warriors, stats impresif, dan dukungan rekan setim, ia bisa bawa Knicks ke puncak. Curry sendiri hormati perjuangannya, buktikan transisi generasi NBA berjalan mulus. Musim 2025-26 akan jadi ujian: apakah Brunson capai gelar seperti idola? Satu hal pasti—Madison Square Garden siap rayakan ledakan berikutnya. NBA butuh pahlawan baru, dan Brunson sudah di ambang pintu.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *