Rob Pelinka Percaya Luka Doncic Bakal Jadi yang Terbaik. Los Angeles Lakers memasuki musim NBA 2025/26 dengan semangat baru setelah mendatangkan Luka Doncic dari Dallas Mavericks dalam trade blockbuster Januari lalu. Tapi di balik euforia itu, ada momen tegang saat Doncic alami cedera lutut ringan selama EuroBasket 2025—sebuah knee contusion yang bikin fans khawatir bakal ganggu persiapan musim. Namun, Rob Pelinka, GM Lakers, justru lihat sisi positif: ia yakin cedera minor ini bakal jadi katalis bagi Doncic untuk capai level MVP dan bahkan jadi pemain terbaik liga. Dukungan penuh Lakers terlihat saat Pelinka dan Jeanie Buss terbang ke Polandia untuk hadiri latihan timnas Slovenia, tunjukkan komitmen organisasi. Di tengah persaingan ketat Western Conference, pernyataan Pelinka ini bukan cuma kata-kata—ia jadi sinyal bahwa Lakers siap bangun dinasti baru seputar bintang Slovenia berusia 26 tahun. BERITA BASKET
Siapa Itu Rob Pelinka dan Luka Doncic: Rob Pelinka Percaya Luka Doncic Bakal Jadi yang Terbaik
Rob Pelinka adalah presiden operasi basket dan general manager Lakers sejak 2017, pria berusia 55 tahun yang lahir di Chicago dan punya latar belakang agen pemain top—ia wakili Kobe Bryant selama karier legendarisnya. Sebagai GM, Pelinka sukses bawa Lakers juara NBA 2020 lewat trade Anthony Davis, plus bangun skuad kompetitif dengan LeBron James. Gaya kerjanya: cerdas negosiasi, fokus kultur tim, dan dukung pemain representasi negara—mirip saat ia biarkan LeBron main Olimpiade. Pelinka bukan cuma eksekutif; ia mantan pemain Michigan, paham dinamika lapangan, dan kini tantangannya adaptasi Doncic ke sistem JJ Redick.
Luka Doncic, lahir di Ljubljana, Slovenia, pada 1999, adalah guard jenius yang debut NBA dengan Mavericks pada 2018 dan langsung jadi Rookie of the Year. Di Dallas, ia sumbang 28.2 poin, 8.2 rebound, dan 7.7 assist musim lalu, bawa Mavs ke final 2024 sebelum kalah dari Celtics. Dengan step-back jumper ikonik dan visi passing ala playmaker Eropa, Doncic capai All-Star enam kali berturut-turut, plus MVP final EuroBasket 2025 di mana ia rata-rata 25 poin meski cedera. Trade ke Lakers senilai paket Anthony Davis plus pick, bikin ia duet maut dengan LeBron—tapi kritik soal kondisi fisiknya dari Mavs (disebut out of shape) jadi bahan bakar. Kini di LA, Doncic kontrak tiga tahun $165 juta, siap bukti dirinya bukan cuma talenta, tapi pemenang.
Mengapa Rob Pelinka Percaya Luka Bisa Jadi Pemain Terbaik
Pelinka percaya cedera lutut ringan Doncic selama EuroBasket bakal jadi yang terbaik karena ia lihat itu sebagai “fire” yang bangkitkan fokus dan ketangguhan pemainnya. Saat konferensi pers Agustus 2025 di Polandia, Pelinka bilang, “Zero problems dengan Luka main untuk Slovenia—itu bukti passion-nya, dan cedera minor seperti ini justru bikin ia lebih thoughtful soal persiapan.” Menurut Pelinka, risiko cedera ada di mana-mana, termasuk latihan individu offseason, tapi turnamen tim seperti EuroBasket bantu Doncic asah team basketball—beda dengan isolasi latihan yang bisa aus otot atau sendi. “Luka sudah drop berat badan signifikan musim panas ini, dan dukungan kami ke timnas bikin ia lebih committed,” tambahnya.
Fakta pendukung: Di EuroBasket, Doncic rata-rata 25 poin, 8 assist, dan 3 steal—tertinggi di turnamen—meski knee contusion bikin ia absen satu latihan. Pelinka, yang saksikan langsung bareng Buss, yakin pengalaman ini tingkatkan defense Doncic, yang sudah top steals di event itu. Plus, di Lakers, Doncic gabung LeBron dan Austin Reaves bikin beban ringan—Pelinka bilang, “Ini partnership mudah; Luka face franchise kami, dan kami dukung ia capai great things.” Bagi Pelinka, cedera ini bukan hambatan, tapi pelajaran: Doncic kini lebih pintar atur tubuh, hindari overtraining, dan siap debut musim reguler Oktober dengan kondisi peak—target MVP pertama sejak 2021.
Bagaimana Jawaban Luka Doncic Atas Pujian Tersebut
Luka Doncic tanggapi pujian Pelinka dengan rendah hati tapi tegas, bilang itu “motivasi besar” tapi fokusnya tetap di lapangan. Saat wawancara pasca-latihan EuroBasket di Katowice, Doncic bilang, “Saya senang Lakers dukung saya main untuk Slovenia—itu easy choice, no matter what. Cedera lutut ini minor, tapi bikin saya sadar harus lebih hati-hati offseason.” Ia akui kritik Mavs soal kondisi fisiknya (dari GM Nico Harrison yang bilang “defense wins championships” pasca-trade) jadi api: “Mereka bilang saya out of shape? Saya drop 10 pon musim panas, dan sekarang siap bukti di LA.”
Doncic apresiasi kunjungan Pelinka dan Buss: “Mereka terbang jauh untuk dukung saya—itu tunjukkan Lakers family, bukan cuma bisnis. Saya mau menang gelar untuk mereka.” Di Instagram post setelah Slovenia kalah semifinal dari Jerman, ia tulis, “Terima kasih Rob dan Jeanie—ini bikin saya lapar lebih besar.” Jawabannya campur syukur dan ambisi: ia tolak spekulasi cedera kronis, konfirmasi day-to-day statusnya, dan janji debut penuh lawan Clippers. Bagi Doncic, pujian ini bukan akhir, tapi awal: “Saya mau jadi MVP, tapi tim dulu—dengan LeBron, kita bisa ubah sejarah.”
Kesimpulan: Rob Pelinka Percaya Luka Doncic Bakal Jadi yang Terbaik
Keyakinan Rob Pelinka bahwa cedera minor Luka Doncic bakal jadi yang terbaik jadi cerita inspiratif bagi Lakers menjelang musim 2025/26—bukti organisasi paham passion pemainnya lebih dari risiko. Dari dukungan di Polandia hingga visi bangun dinasti, ini langkah cerdas untuk integrasikan Doncic ke skuad juara. Luka, dengan jawaban rendah hatinya, siap balas dengan performa MVP. Western Conference kejam, tapi duet Doncic-LeBron bisa jadi senjata pamungkas—Lakers tak cuma tim, tapi gerakan. Musim ini, tonton bagaimana “fire” dari cedera kecil itu bakar jalan ke playoff.