Serge Ibaka Berikan Kode Ingin Kembali ke NBA. Serge Ibaka, mantan bintang bertahan NBA yang pernah juara dengan Toronto Raptors, kembali jadi sorotan usai beri kode halus soal keinginannya balik ke liga terbaik dunia. Pada 30 Oktober 2025, sang power forward berusia 36 tahun unggah foto hitam-putih dirinya latihan sendirian di gym University of Miami, lengkap dengan caption “@nba Comeback” dan kunci emoji—sinyal kuat bahwa ia siap comeback setelah dua musim di Eropa. Ibaka, yang terakhir main di NBA musim 2022/23 bareng Milwaukee Bucks, kini bebas agen usai tinggalkan Real Madrid. Postingan itu langsung viral, picu spekulasi dari fans Thunder era awal hingga Raptors yang rindu kontribusinya di playoff 2019. Di usia segitu, Ibaka masih tunjukkan fisik prima, tapi comeback-nya bakal uji pasar NBA yang lagi haus big man veteran. Ini bukan sekadar nostalgia; ini peluang bagi tim-tim butuh depth di paint untuk musim 2025/26 yang baru jalan. INFO CASINO
Perjalanan Karir Ibaka di NBA: Serge Ibaka Berikan Kode Ingin Kembali ke NBA
Ibaka debut di NBA tahun 2009 bareng Oklahoma City Thunder sebagai rookie yang langsung bikin gebrakan. Dipilih di posisi 24 draft, ia cepat jadi andalan bertahan, pimpin liga blok tiga kali berturut-turut (2012-2014) dengan rata-rata 2.7 blok per laga. Era Thunder-nya legendaris: duet bareng Kevin Durant, James Harden, dan Russell Westbrook, bawa tim ke final 2012 meski kalah dari Miami Heat. Selama tujuh musim di sana, Ibaka catatkan 15.3 poin, 7.6 rebound, dan 2.6 blok per laga—peran muscle yang bikin lawan ciut. Pindah ke Orlando Magic 2016, ia kembangkan tembakan tiga (38 persen akurasi), tapi puncaknya di Toronto: empat musim (2017-2021) dengan rata-rata 14.2 poin dan 7.4 rebound, plus gelar juara 2019 sebagai bench hero di playoff (9.4 poin, 6 rebound). Karier total: 919 laga, 12 poin, 7.1 rebound, 1.9 blok. Ibaka juga tiga kali All-Defensive First Team, bukti ia bukan cuma atlet, tapi intelijen lapangan.
Musim Terakhir di Eropa dan Kondisi Fisik: Serge Ibaka Berikan Kode Ingin Kembali ke NBA
Usai diputus kontrak Bucks 2023—di mana ia main 16 laga dengan 4.1 poin dan 2.8 rebound—Ibaka pilih Eropa untuk jaga ritme. Musim 2023/24 di Bayern Munich, ia rata-rata 12.6 poin, 6.8 rebound, 1.3 blok, dan tembakan tiga 48 persen—performa solid yang bikin ia pindah ke Real Madrid musim lalu. Di sana, meski cuma 6.5 poin dan 3.3 rebound di EuroLeague, ia tetap andal di pertahanan, blok 0.7 per laga. Tinggalkan Madrid Juli 2025, Ibaka bebas agen, dan postingan comeback-nya tunjukkan ia rajin latihan: foto di gym Miami bukti fisik masih oke, meski usia 36 bikin tim NBA hati-hati soal durabilitas. Ia pernah bilang ke media Toronto Agustus lalu, “Kau tak pernah tahu. Mungkin sebentar lagi, mungkin tidak.” Kini, kode itu terasa lebih konkret, terutama usai ia bantu Ulrich Chomche, prospek Raptors, di latihan Oktober—sinyal ia masih haus kompetisi level tinggi.
Spekulasi Tim Potensial dan Peran Baru
Postingan Ibaka langsung picu rumor: tim mana yang cocok? Raptors jadi favorit, mengingat ikatan emosional—ia sering tunjukkan cinta ke kota itu, dan Toronto butuh veteran paint usai cedera Jakob Poeltl. Thunder, klub debutnya, juga disebut; OKC lagi bangun depth untuk playoff, dan Ibaka bisa mentor Chet Holmgren soal blok. Lainnya: Philadelphia 76ers (butuh backup Joel Embiid), Cleveland Cavaliers (untuk spacing tiga), atau Minnesota Timberwolves (sebagai enforcer). Bahkan Warriors disebut fans, meski skeptis soal usia. Peran Ibaka tak lagi starter; ia cocok sebagai 15-20 menit per laga, fokus bertahan dan tembakan luar—seperti di Bucks, di mana ia beri spacing off bench. Musim ini, NBA lagi kekurangan big man fleksibel; tim seperti Bucks atau Clippers (eksnya) bisa incar kontrak satu tahun. Tapi, tantangannya: gaji veteran cap space terbatas, dan Ibaka harus bukti di workout.
Respons Penggemar dan Media
Kode Ibaka langsung hebohkan medsos: fans Raptors trending #BringBackIbaka, ingat kontribusinya di ring of honor 2019. Thunder fans nostalgia era KD-Harden, sementara Bucks apresiasi perannya di playoff 2023. Media seperti Hoops Rumors sebut ini “tease comeback” yang realistis, mengingat DeAndre Jordan baru gabung Pelicans usai hint serupa. Ibaka sendiri tenang, tapi posting kedua 18 November—”A winner is just a loser who tried one time. #NBAcomeback”—tambah api. Ia tak tutup pintu pensiun, tapi semangatnya jelas: ingin akhiri karier di NBA, bukan Eropa. Respons ini tunjukkan Ibaka masih ikon; usianya tak redupkan legacy, malah bikin fans harap satu babak penutup manis.
Kesimpulan
Kode Serge Ibaka soal comeback NBA jadi cerita hangat di tengah musim 2025/26 yang baru panas. Dari Thunder rookie blok machine hingga Raptors champ, perjalanannya penuh warna—dan dua musim Eropa bukti ia masih lapar. Spekulasi tim potensial tunjukkan pasarnya ada, asal ia bukti fisik di workout. Di usia 36, Ibaka tak cari spotlight utama, tapi peran veteran yang beri impact. Kalau terealisasi, ini bisa jadi akhir sempurna; kalau enggak, legacy-nya tetap abadi. Yang pasti, bola ada di tangan NBA—dan Ibaka siap lempar comeback shot kapan saja.