Steve Ballmer Merasa Ditipu Usai Kasus Kawhi Leonard

steve-ballmer-merasa-ditipu-usai-kasus-kawhi-leonard

Steve Ballmer Merasa Ditipu Usai Kasus Kawhi Leonard. Skandal kontrak Kawhi Leonard dengan perusahaan Aspiration telah mengguncang NBA, dan nama Steve Ballmer, pemilik Los Angeles Clippers, menjadi sorotan utama. Pada September 2025, laporan dari podcast “Pablo Torre Finds Out” mengungkap dugaan bahwa Clippers menggunakan Aspiration untuk membayar Leonard sebesar $28 juta dalam kontrak “no-show” sebagai cara mengelabui aturan salary cap NBA. Ballmer, dalam wawancara dengan ESPN, dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan mengaku merasa “ditipu” oleh Aspiration, perusahaan yang ia danai. Situasi ini memicu investigasi NBA dan menimbulkan pertanyaan besar: apa yang salah dengan kontrak ini, dan mengapa Ballmer merasa menjadi korban? Mari kita telusuri lebih dalam. BERITA VOLI

Siapakah Itu Steve Ballmer
Steve Ballmer, lahir pada 24 Maret 1956 di Detroit, Michigan, adalah pengusaha sukses dan mantan CEO Microsoft dari 2000 hingga 2014. Dengan kekayaan bersih sekitar $125 miliar pada 2025, ia adalah salah satu orang terkaya di dunia. Ballmer membeli Los Angeles Clippers pada 2014 seharga $2 miliar setelah skandal Donald Sterling, dan sejak itu ia berinvestasi besar-besaran untuk membangun tim kompetitif dan Intuit Dome, arena baru senilai $2 miliar. Dikenal karena semangatnya yang eksentrik dan dedikasinya pada basket, Ballmer telah mengubah Clippers dari tim papan tengah menjadi penantang serius di NBA, meskipun belum meraih gelar. Ia juga aktif dalam filantropi, termasuk mendukung inisiatif lingkungan, yang menjadi salah satu alasan ia berinvestasi di Aspiration, perusahaan di pusat kontroversi ini.

Apa yang Salah dengan Kasus Kontrak Kawhi Leonard
Kasus kontrak Kawhi Leonard berpusat pada dugaan pelanggaran aturan salary cap NBA melalui kesepakatan dengan Aspiration, perusahaan ramah lingkungan yang kini bangkrut. Pada 2021, Ballmer menginvestasikan $50 juta di Aspiration, yang juga menjadi sponsor utama Clippers dengan kesepakatan $300 juta untuk Intuit Dome. Tak lama setelah itu, Aspiration menandatangani kontrak $28 juta dengan Leonard melalui perusahaan miliknya, KL2 Aspire LLC, untuk pekerjaan yang disebut sebagai “no-show” karena Leonard tidak melakukan aktivitas promosi apa pun. Kontrak ini memiliki klausul yang memungkinkan pembayaran dihentikan jika Leonard tidak lagi bermain untuk Clippers, memicu kecurigaan bahwa ini adalah cara untuk menambah gaji Leonard di luar batas salary cap. Laporan juga menyebutkan adanya tambahan $20 juta dalam bentuk saham, membuat total nilai kesepakatan mencapai $48 juta. NBA kini sedang menyelidiki apakah Clippers dan Ballmer sengaja menggunakan Aspiration untuk mengelabui aturan, dengan potensi sanksi berat seperti denda, kehilangan draft pick, atau bahkan pembatalan kontrak Leonard.

Mengapa Steve Ballmer Bisa Merasa Tertipu Usai Kasus Tersebut
Ballmer mengaku merasa ditipu oleh Aspiration, yang salah satu pendirinya, Joe Sanberg, mengaku bersalah atas penipuan senilai $248 juta pada Agustus 2025. Dalam wawancara dengan ESPN, Ballmer menyatakan bahwa ia dan timnya meninjau laporan keuangan Aspiration yang ternyata palsu, dan ia “malu” karena tidak mendeteksi penipuan tersebut. Ia menegaskan bahwa investasinya di Aspiration murni untuk mendukung inisiatif lingkungan, bukan untuk mengatur kontrak Leonard. Ballmer juga menjelaskan bahwa perkenalan antara Leonard dan Aspiration terjadi pada November 2021, setelah kontrak Leonard dengan Clippers sudah ditandatangani, sehingga menurutnya tidak ada keterlibatan langsung tim. Ia merasa menjadi korban karena Aspiration, yang ia anggap sebagai perusahaan bonafide, ternyata melakukan praktik penipuan, termasuk kontrak dengan Leonard yang tidak ia ketahui secara mendetail. Pernyataannya ini diperkuat oleh fakta bahwa Aspiration bangkrut pada Maret 2025, meninggalkan utang besar, termasuk $7 juta kepada Leonard. Ballmer bahkan menyebutkan bahwa ia mendukung investigasi NBA untuk mengungkap fakta, menunjukkan keyakinannya bahwa Clippers tidak melakukan pelanggaran.

Kesimpulan: Steve Ballmer Merasa Ditipu Usai Kasus Kawhi Leonard
Kisah Steve Ballmer dan kasus kontrak Kawhi Leonard menggambarkan betapa rumitnya dunia bisnis dan olahraga di NBA. Sebagai pemilik Clippers yang visioner, Ballmer terjebak dalam skandal yang menyeret namanya karena investasi di Aspiration, perusahaan yang ternyata bermasalah. Dugaan pelanggaran salary cap melalui kontrak “no-show” Leonard telah memicu investigasi NBA, tetapi Ballmer dengan tegas menyatakan bahwa ia adalah korban penipuan, bukan pelaku. Dengan kekayaan dan reputasinya, Ballmer mungkin bisa melewati badai ini, tetapi hasil investigasi akan menentukan nasib Clippers dan Leonard. Untuk saat ini, Ballmer tetap fokus membangun Clippers sebagai kekuatan NBA, sambil berharap kebenaran akan membersihkan namanya dari tuduhan yang mengguncang dunia basket.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *