Austin Reaves Bisa Bangkitkan Lakers Dengan Mudah. Dalam kemenangan meyakinkan Los Angeles Lakers atas Miami Heat 130-120 pada 2 November 2025, Austin Reaves kembali curi perhatian dengan 26 poin yang efisien, termasuk tiga tembakan tiga angka dan enam assist. Ini bukan performa biasa; di tengah start musim 2025-2026 yang naik-turun—dengan tiga kemenangan dan dua kekalahan—Reaves tunjukkan dirinya bisa jadi katalisator utama untuk bangkitkan tim. Pelatih JJ Redick puji kontribusinya sebagai “penyeimbang sempurna” di lini belakang, sementara LeBron James tak henti-hentinya kagum dengan alley-oop kreatif Reaves ke Bronny James di laga itu. Di usia 27 tahun, guard Amerika ini bukan lagi role player; ia punya potensi bangkitkan Lakers dengan mudah, lewat skill serba bisa yang cocok dengan visi tim yang haus gelar setelah finalis Barat tahun lalu. Kisah Reaves jadi pengingat bahwa bintang tak selalu lahir dari draft tinggi, tapi dari kerja keras dan momen krusial seperti ini. REVIEW KOMIK
Performa Musim Ini yang Mulai Bersinar: Austin Reaves Bisa Bangkitkan Lakers Dengan Mudah
Austin Reaves memulai musim 2025-2026 dengan catatan solid: rata-rata 18.5 poin, 5.2 rebound, dan 6.8 assist per laga dari lima penampilan awal. Di laga lawan Heat, ia efisien 9-dari-15 tembakan, termasuk 3-dari-7 dari jarak jauh, bukti kemajuan shooting-nya yang sudah capai 42 persen dari tiga poin musim ini. Ini kontras dengan start lambat tahun lalu, di mana ia butuh waktu adaptasi setelah kontrak empat tahun senilai 53 juta dolar. Kini, dengan Luka Doncic yang baru bergabung via trade besar, Reaves jadi pilar kedua di backcourt—Doncic triple-double 29 poin, 11 rebound, 10 assist, tapi Reaves yang atur tempo di kuarter ketiga, ciptakan 12 poin run untuk unggul 15.
Redick terapkan sistem motion offense yang manfaatkan off-ball movement Reaves, mirip peran Dennis Schroder dulu tapi lebih fleksibel. Di laga pembuka lawan Golden State, ia cetak 22 poin meski tim kalah tipis, dan comeback 51 poin karier tertinggi lawan tim Timur awal Oktober jadi modal mental. Fans Lakers, yang sempat ragu pasca-kekalahan dari Clippers, kini chant “AR-15” lebih kencang. Performa ini tak kebetulan; Reaves habiskan offseason latihan shooting dengan James, hasilnya visible di clutch time—ia tak turnover sekali pun lawan Heat. Ini fondasi kuat untuk bangkitkan tim yang masih cari identitas pasca-usia LeBron yang 41 tahun.
Skill Serba Bisa yang Jadi Senjata Rahasia: Austin Reaves Bisa Bangkitkan Lakers Dengan Mudah
Apa yang bikin Reaves bisa bangkitkan Lakers dengan mudah? Skill guard-nya yang lengkap: dribel tajam, visi passing elite, dan pertahanan underrated. Di Heat, ia curi bola dua kali dan blok satu tembakan, tunjukkan kemampuan switch di pick-and-roll yang bikin Miami frustrasi. Dengan tinggi 196 cm, ia unggul di isolation play—rata-rata 4.2 isolasi per laga, konversi 48 persen—cocok duet dengan Doncic yang lebih playmaker. Stephen A. Smith baru-baru ini bilang “I love AR-15” di acara pagi, puji bagaimana ia isi kekosongan Anthony Davis yang cedera hamstring awal musim.
Reaves juga pintar manfaatkan mismatch: lawan center lambat, ia drive ke ring; lawan guard kecil, ia post-up. Ini mirip gaya Kobe Bryant yang ia idolakan, tapi dengan sentuhan modern—ia top-10 liga di assist-to-turnover ratio 3.2. Di preseason, alley-oop ke Bronny James jadi viral, tunjukkan chemistry keluarga yang bantu bangun tim. Redick sebut ia “glue guy” yang atur ego bintang seperti James dan Doncic, hindari drama locker room. Skill ini tak hanya statistik; di kuarter akhir, ia cetak 10 poin rata-rata, bantu Lakers comeback dari minus-12 lawan tim Barat pekan lalu. Dengan jadwal padat—enam laga dalam 10 hari—Reaves jadi energi konstan yang bisa angkat tim dari lubang, terutama saat AD absen.
Dampak Jangka Panjang dan Harapan untuk Lakers
Reaves bukan sekadar starter; ia kunci jangka panjang untuk Lakers yang bangun ulang. Kontraknya sampai 2027 beri stabilitas, dan trade Doncic musim panas lalu ciptakan backcourt dinamis—Doncic handle bola primer, Reaves finisher sekunder. Di laga Heat, kontribusinya bantu tim kuasai rebound 48-42 meski tanpa AD, tunjukkan fleksibilitas. Pengamat bilang, jika Reaves capai 20 poin rata-rata musim ini, Lakers bisa finis top-3 Barat lagi, hindari play-in seperti tahun lalu.
Tapi tantangan ada: tekanan bermain dengan James yang usia lanjut, plus cedera berpotensi. Reaves klarifikasi rumor “benci main dengan teammate” di wawancara baru-baru ini, bilang “itu omong kosong, kami satu keluarga.” Dampaknya? Moral tim naik—mereka tak terkalahkan di empat laga kandang, dan Reaves jadi panutan bagi rookie seperti Bronny. Secara lebih luas, ia simbol rebuild: dari undrafted 2021 jadi all-star potensial. Jika terus seperti ini, Lakers tak perlu belanja besar Januari; Reaves cukup untuk bangkitkan gelar ke-18.
Kesimpulan
Austin Reaves bukti bahwa bangkitkan Lakers bisa semudah itu: dengan 26 poin lawan Heat dan skill serba bisa, ia jadi pilar yang atur tempo dan isi kekosongan bintang. Dari performa awal yang solid hingga visi passing elite dan dampak jangka panjang, Reaves tunjukkan potensi ubah nasib tim. Di musim yang penuh ketidakpastian, guard ini beri harapan segar—bukan pahlawan tunggal, tapi katalisator yang bikin LeBron dan Doncic bersinar lebih terang. Saat Crypto.com Arena bergemuruh lagi, Reaves siap pimpin Garuda Ungu ke puncak Barat. Ini bukan mimpi; ini realita yang lahir dari kerja keras, dan Lakers siap terbang tinggi berkatnya.